Bekerja tak sebahagia proses wisuda

 



Masih ingatkah kamu bagaimana leganya sesudah keluar ruangan sidang dengan info "lulus" saat itu? Masih ingatkah kamu slot online terpercaya  senangnya menggunakan toga dan bersalaman dengan rektor, sementara orang-tua melihat dengan senang? Senangnya tidak terhitung, sampai beberapa foto setiap pojok acara wisuda saja belumlah cukup memperlihatkan kebahagiaanmu.

Dengan gelar sarjana di bahumu, kamu siap hadapi dunia dengan muka baru. Keberhasilan, kemandirian, dan semua yang cantik-indah telah terpikir di pelupuk mata. Dunia kerja, saya tiba! Demikian katamu. Tetapi belum lamanya waktu berakhir dari euforia wisudamu, kamu mulai berpikiran. Kelihatannya perayaan saat wisuda itu terlalu berlebih saja. Kok, rasanya jadi slot online terpercaya lebih nikmat dibanding saat ini ya?

Kemungkinan hal pertama kali yang tebersit di pikiran sesudah wisuda ialah mencari pekerjaan. Jumlahnya pengetahuan yang kamu terima di kursi kuliah membuat kamu sedikit jumawa. Apa lagi IPK-mu memang lumayan membesarkan hati. Ah, tentu kamu cepat mendapat kerja. Beragam lowongan pekerjaan kamu pantengi, akun-akun info slot online terpercaya pekerjaan telah kamu follow semua. Tetapi kamu mulai bingung dengan persyaratan yang diberi. Semua ingin orang yang eksper. Apa kabarnya kamu yang hijau di dunia tugas ini?

Saat sebelum wisuda, kemungkinan kamu pernah melihat mengagumi akan beberapa orang yang telah bekerja. Terlihat kece dengan setel kerja, dan percakapan ciri khas orang dewasa. Kamu tidak ingin menahan-nahan, dan ingin seperti mereka. Kenyataannya di kantor nantinya, kamu tidak cuman merasakan rekan atau teman. Ada slot online terpercaya yang berpura-pura bersahabat walau sebenarnya menyerang dari belakang. Politik kantor dan senior (yang terlebih dahulu kerja di situ) galak tidak hanya narasi! Ah, mendingan rekan-rekan universitas dech, terkadang masih ingin memberikan sontekan pekerjaan.

Kuliah jadi benar-benar bikin pusing saat semua dosen memberikan pekerjaan makalah. Umumnya menimbun diakhir semester, sampai kebingungan ingin kerjakan yang mana dahulu. Harapannya sesudah sarjana, kamu merdeka dari pekerjaan makalah. Benar memang, karena sekarang makalah diganti dengan proposal, agenda rapat, slot online terpercaya proyek-project yang perlu dituntaskan dalam deadline. Jika tugasmu tidak bagus, tidak cuma nilai C yang kamu bisa, tetapi SP3, alias dikeluarkan. Lebih horor~

Ialah sebuah kebanggaan dapat menyembahkan upah pertama ke orangtua. Seperti resmi, bukti jika sekarang kamu bisa berdikari dan tidak menyusahkan orangtua kembali. Kamu juga telah merencanakan memberinya upah pertamamu dari mereka. Tetapi kembali lagi realita membuat kamu berpikiran ulangi. Bila upah itu untuk orangtua, lalu bagaimanakah kamu penuhi keperluan harian? Khususnya kamu yang hidup di tanah rantau, harus bayar beragam keperluan. Periode meminta orangtua kembali?

Dahulu kamu mimpi dapat hidup seperti pada TV. Menggunakan pakaian rapi, dan bercakap pintar sekalian minum kopi yang harga 50ribuan. Amboi, kece sekali! Tetapi upah pertama di tugas pertamamu berbaik hati mengingati kamu untuk hemat. Karena kerja hasil keras pagi sampai petang itu cukup hanya untuk satu bulan. Apa kabarnya membeli kopi? Telah, gunakan yang sachet-an saja. Toh, rasanya akan sama bila dicicipi dengan sukur. Walau saat ini upah belum berapa, minimal kamu telah bekerja.

Postingan populer dari blog ini

We imagine something similar behind our own eyes. It’s a necessary illusion,

finding the appropriate treatments

Gaza health and wellness authorizations stated 26,900 Palestinians possessed been actually eliminated